Kebijakan baru yang di putuskan oleh pemerintah terutama dalam dunia
pendidikan adalah menyelenggarakan kurikulum pendidikan berbasis kopetensi yang
mengacu pada perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Salah satu bentuk kebijakan
tersebut adalah didirikannya SMK jurusan seni dan kerajinan di wilayah Bali Utara
yang merupakan perkembangan pengelolaan atas kerjasama antara Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan dengan pemerintah daerah Provinsi Bali .
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari bidang pengembangan proyek
Dinas Pendidikan Provinsi Bali bahwa dalam kunjungan studi kelayakan yang
dilakukan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan dengan pemerintah daerah Provinsi
Bali, ada dua kabupaten yang memenuhi kriteria dalam pengembangan Sekolah
Menengah Industri Kerajinan tersebut, yakni Kabupaten Karangasem dan Kabupaten
Buleleng. Namun karena potensi bidang seni dan kerajinan lebih menonjol di
Kabupaten Buleleng, maka pada tahun 1993 atas kesepakatan pemerintah daerah
Privinsi Bali dengan pemerintah pusat sehingga diputuskan pembangunanya di kota Singaraja dengan nama
SMIK Negeri Singaraja.
Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tersebut, oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Keputusan ( SK ) Pendirian dengan No.107/0/1997, tanggal 16
Mei 1997. Bangunan kokoh dan megah diatas tanah seluas 15000 m2,
diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Ing
Wardiman Djyonegoro pada tanggal 5 Maret 1997, dengan nama SMIK Negeri
Singaraja, yang memebuka 3(tiga) program keahlian yaitu: Jurusan Kria Kayu, Kria
Tekstil, dan Kriya Keramik . Secara resmi penerimaan siswa baru dimulai pada
tahun pelajaran 1997/1998, dengan menggunakan kurikulum BBC (Broad Based
Curiculum) yang berlandaskan program pengembangan kurikulum SMK 1994 dengan
sistem Catur Wulan.
Tenaga pengajar dan staf pegawai merupakan kolaborasi dan berbagai
sekolah baik Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas (SMA ) maupun dari Sekolah
Menengah Kejuruan, yang tersebar dari beberapa Kabupaten di Propinsi Bali . Khusus tenaga pengajar mata diklat Produktif dan
kepala Sekolah, merupakan tenaga mutasi dari Sekolah Menengah Seni Rupa ( SMSR
) Negeri Denpasar dan Sekolah Menengah Industri Kerajinan ( SMIK ) Negeri Guwang,Gianyar.
Tenaga Pengajar tersebut telah memiliki kompetensi produktif sesuai dengan
program keahlian yang telah dibuka pada SMIK Negeri Singaraja.
Perjalanan sejarah memcatat sejak diresmikan tahun 1997 hingga tahun
2005, SMK Negeri 1 Sukasada yang mengalami perubahan nama sebanyak tiga kali
yaitu :
I . Tahun
Pelajaran 1997/1998 bernama Sekolah Menengah Industri dan Kerajinan ( SMIK )
Negeri Singaraja
II. Tahun Pelajaranm 1998/1999 bernama Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Singaraja .
III.
Tahun Pelajaran
yang sama ( 1998/1999 ) bernama Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri 1
Sukasada. Perubahan tersebut didasari atas kebijakan pemerintah dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Tahun 1999 bahwa pemberian nomor
urut SMK berdasarkan tingkat kecamatan.
Selain perubahan nama sekolah, juga tercatat sejak diterbitkan surat ijin operasionalnya
hingga tahun pelajaran 2005/2006 juga mengalami empat kali pergantian pimpinan.
Sebagai tokoh perintis adalah Drs. I Nyoman Darsumarsa, yang sekaligus
menjadi kepala sekolah, memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan pendidikan
bidang industri kerajinan di Bali Utara . Dalam kepemimpinannnya, Darsumarsa
membawa SMIK Singaraja dengan Visi
“ Era Globalisasi adalah Era Persaingan yang sekaligus menjadi Era
Kerja Sama, memerlukan Sumber Daya Manusia yang mempunyai Keunggulan
Kompetitif. Untuk menjadi Unggul, Sumber Daya Manusia itu harus Trampil dan Menguasai
IPTEK “
Namun komitmen tersebut, tampaknya hanya dapat bertahan kurang lebih selama
dua tahun karena meninggal dunia pada tanggal 24 Juni 1999, kemudian digantikan
oleh I Ketut Budiarta, BA, guru SMK Negeri 1 Singaraja menjadi Pjs. Kepala SMK
Negeri 1 Singaraja pada tanggal 5 Juli 1999, selanjutnya menjadi Kepala Sekolah
terhitung mulai tanggal 22 Pebruari 2000.
Dalam kepemimpinan I Ketut Budiarta, BA dari tahun 1999 hingga
pertengahan 2005 terjadi perkembangan khususnya dalam hal Re-Engineering
(pembukaan program keahlian baru) yakni Tahun Pelajaran 1999/2000 dibuka
jurusan Seni Rupa dengan Program Keahlian Desain Grafis dan tahun Pelajaran2004/2005
kembali membuka jurusan baru yaitu Teknologi Informasi (TI) dengan program
keahlian Multimedia.
Selain terebosan dalam hal pembukaan jurusan baru, I Ketut Budiarta, BA
yang memimpin SMK Negeri 1 Sukasada
sekitar satu setengah periode masa jabatan kepala sekolah (sekitar enam tahun),
di Tahun Pelajaran 2001/2002 atas kerja sama pemerintah daerah Kabupaten
Buleleng, instansi terkait, Pusat pengembangan Penataran Guru Kesenian (PPPG-K)
Yogyakarta dengan SMK Negeri 1 Sukasada, secara resmi melaksanakan program
Manajemen Pendidikan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) yang ditandai dengan
penyusunan proposal MPMBS Tahun Pelajaran 2000/2001.
Sebagai implementasi dan konsekwensi dari diberlakukannya Program
Manajemen Pendidikan Mutu Berbasis Sekolah, maka pada hari Kamis sampai dengan
Sabtu tanggal 17-19 Januari 2002, SMK Negeri 1 Sukasada mengadakan program
seminar dan lokakarya tentang “Pemandirian Sekolah”yang sekaligus bersama-sama
komponen terkait menyusun Renstra (Rencana Strategis) yang antara lain
terwujudnya Visi dan Misi Sekolah. Berdasarkan hasil lokakarya dan renstra
tersebut, maka disepakati Visi SMK Negeri 1 Sukasada adalah :
“Terwujudnya SMK Negeri 1 Sukasada yang
berkualitas unggul dan mandiri pada bidang Seni dan Kerajinan sesuai dengan
Falsafah Tri Hita karana”
Misinya :
1.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi siswa
dan masyarakat untuk menjadi tenaga kerja yang unggul, mandiri, dan dapat
mengembangkan dirinya
2.
Mengadakan usaha pengembangan teknik proses produksi
dengan mengadaptasi teknologi terapan
3.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta diklat agar dapat
diterima secara global
Seiring dengan semangat otonomi
daerah di kabupaten Buleleng yang ditandai denganpergeseran dan mutasi pegawai
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buleleng, maka pada Tahun Pelajaran
2005/2006, SMK Negeri 1 Sukasadakembali mengalami pergantian kepala sekolah
dari I Ketut Budiarta, BA yang mutasi menjadi guru pada SMK Negeri 1 Singaraja
kepada Drs. I Nyoman Suastika pada
tanggal 23 Maret 2005 dengan Surat Keputusan Bupati Buleleng Nomor 821/310/BKD.
Dengan pergantian kepemimpinan yang
baru, maka terjadi pula perubahan paradigma dan pola kepemipinan serta
perubahan visi dan misi sekolah.
Visi
SMK Negeri 1 Sukasada :
“Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan
seni dan kerajinan yang unggul, produktif dan kompetitif”
Sedangkan
Misinya adalah :
1.
Membekali peserta didik kemampuan dan
ketrampilan yang kompeten melalui program belajar mengajar yang efektif”
2.
Meningkatkan mutu sumber daya manusia
sekolah
3.
Mengembangkan bahan ajar sesuai dengan
perkembangan iptek
4.
Mengembangkan jiwa kewirausahaan
Pada masa kepemimpina Drs. I Nyoman
Suastika banyak prestasi akademik dan non akademik yang diraih siswa, termasuk
guru berprestasi.
Selanjutnya terjadi mutasi lagi pada
tanggal 26 Januari 2010 sesuai Surat Keputusan Bupati Buleleng Nomor
821.2/589/BKD dimana Drs. I Nyoman Suastika, M.Pd dipercaya tetap menjadi
Kepala Sekolah hanya saja di SMK Negeri 3 Singaraja sedangkan yang menjadi
Kepala Sekolah pada SMK Negeri 1 Sukasada adalah Pande Made Suardana, S.Pd asal
Guru SMP N 2 Sukasada sampai dengan sekarang. Mengenai Visi dan Misi tetap sama
dengan Kepala Sekolah sebelumnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar